Tampilkan postingan dengan label Iptek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Iptek. Tampilkan semua postingan

Indocomtech 2012 Targetkan Transaksi Rp 630 Miliar




Pameran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) terbesar di tanah air, Indocomtech 2012, yang berlangsung pada 31 Oktober 2012 sampai 4 November 2012, telah resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Muhammad Budi Setiawan.

Tahun ini Indocomtech mengangkat tema "Connect to the Future" yang akan membawa industri TIK tanah air lebih dekat ke masa depan. Sesuai dengan tema tersebut, penyelenggara Indocomtech tahun ini menjadi cerminan langkah nyata industri TIK tanah air dalam mendukung optimalisasi broadband yang memungkinkan rakyat Indonesia menikmati koneksi internet dengan transmisi data berkecepatan tinggi.

Menurut Hidayat Tjokrodjojo, Ketua Yayasan Apkomindo mengatakan, saat ini Indonesia tercatat sebagai negara pengguna handphone terbesar ke-6 di dunia berdasarkan data dari Wireless Inteligence.

"Ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan lagi negara yang bisa meremehkan soal broadband sebagai satu pilar dalam mewujudkan millenium development goals. Internet akan menjadi salah satu jembatan bagi kita untuk menuju masa depan yang lebih baik," kata Hidayat Tjokrodjojo, saat ditemui di acara press conference Indocomtech 2012, di Jakarta Convention Center, 31 Oktober 2012.

Indocomtech tahun 2012 ini akan menargetkan transaksi uang sekitar Rp625 sampai 630 miliar selama 5 hari dan menargetkan 220 ribu pengunjung. 
"Tahun ini ada 250 perusahaan yang mengikuti acara Indocomtech 2012. Sementara tahun lalu hanya 217 perusahaan. Sekarang ada penambahan area di luar gedung, sehingga bisa menambah ruang bagi perusahaan," kata Dwi Putri Wahyuni, Manajer IT Division Dyandra Promosindo.

Selain acara Indocomtech 2012, panitia juga menyelenggarakan Jakarta Game Show (JGS) 2012. Acara ini menjadi ajang bertemunya para gamers Indonesia sekaligus menjadi tempat terbaik bagi para publisher, baik lokal maupun internasional untuk meluncurkan games-games terbaru.

Untuk mendukung para pengembang game lokal, panitia menyiapkan area khusus bagi mereka agar bisa lebih dikenal luas oleh publik dan mendapatkan inspirasi dari permainan tradisional di area JGS 2012.
"Kami berupaya memberikan yang terbaik bagi para pengunjung karena kami menyadari mereka merupakan bagian penting untuk suksesnya pameran Indocomtech dan Jakarta Games Show 2012," kata Dwi Putri Winahyu.

Selain acara pameran, Indocomtech juga memberika Indocomtech award yang bekerjasama dengan Majalah Komputer. Ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada individu yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan industri teknologi informasi di Indonesia.

Pemenang dari Indocomtech Award 2012 ini adalah, Best Product Kategori Notebook kepada MSI GT70 One, Kategori Ultrabook kepada HP Spectre XT, Kategori Tablet kepada Samsung Galaxy Note 10.1, Kategori Printer All in One kepada AIO Canon Pixma MG3170, Kategori Networking kepada ASUS RT-N66U, Kategori Aksesoris kepada SpeedUp SU-TV3.

Selain itu Indocomtech Award 2012 juga memberikan Lifetime Achievement Award kepada Emily Kae, pimpinan dari PT. Astrindo Senayasa.



Sumber

Virus Anti Cyber Attack Sedang Dikembangkan Di Jepang




Serangan peretas akhir-akhir ini memang semakin menjadi-jadi, oleh karena itulah, Jepang dikabarkan sedang mengembangkan sebuah virus yang mampu melacak sumber serangan cyber, serta menetralisir programnya.
Pemerintah Jepang mempercayakan proyek tersebut kepada Fujitsu dengan gelontoran dana sebesar 179 Juta Yen atau sekitar 2,3 USD. Saat ini senjata tersebut sedang dalam proses percobaan dalam lingkungan yang terbatas.
Sebelumnya, Jepang telah berkali-kali terkena serangan cyber. Pada musim panas lalu komputer Jepang di kedutaan dan konsulatnya diserang, lalu setelah itu, pada bulan Oktober, parlemen Jepang juga terkena serangan cyber  yang nampaknya berakar pada email yang telah menyerang beberapa komputer milik para pembuat regulasi. Dan Pada bulan November kemarin, sistem komputer yang dijalankan oleh sekira 200 pemerintahan lokal Jepang juga mendapat serangan.
Senjata cyber yang dikembangkan oleh Jepang saat ini berbentuk virus. Oleh karena itu Jepang harus membuat perubahan dalam hukum penggunaan senjata cyber, karena senjata tersebut dapat melanggar hukum negara yang melarang pembuatan virus komputer.