Jangan Biasakan Anak Berbica Cadel




KEMAMPUAN 
setiap anak, berbeda-beda. Ada yang kemampuannya di atas rata-rata, misalnya cepat berjalan, berbicara, menulis, membaca dan lainnya. Tapi ada juga yang malah sedikit lebih lambat. Seperti halnya berbicara, di usia 2,5 tahun, anak biasa lebih mudah diajak berkomunikasi.
Namun, tak semua anak bisa berbicara dengan lancar. Sebagian anak ada yang masih kesulitan menyebutkan huruf r, k, s, t dan lainnya. Tiap anak memiliki variasi yang berbeda-beda. Cadel untuk anak dibawah lima tahun, sebenarnya adalah kesalahan dalam pengucapan.

Memang seharusnya pada rentang usia prasekolah, anak sudah bisa mengucapkan seluruh konsonan dengan baik. Sebab menginjak usia 3-4 tahun, otot-otot lidahnya mulai matang. Hanya saja, perkembangan setiap anak berbeda. Jadi wajar meski usianya sama, tapi masih ada anak yang cadel.
Sayangnya, cukup sulit mendeteksi, apakah kecadelan di usia 3-5 tahun akan berlanjut terus atau tidak. Karena menyangkut sistem saraf otak yang mengatur fungsi bahasa, yakni area broca yang mengatur koordinasi alat-alat vokal dan area wernicke untuk pemahaman terhadap kata-kata.

Kerusakan pada area broca disebut motor aphasiam yang membuat anak lambat bicara dan pengucapannya tak sempurna sehingga sulit dimengerti. Sedangkan kerusakan pada area wernicke disebut sensori aphasia dimana anak dapat berkata-kata tapi sulit dipahami orang lain dan dia pun sulit untuk mengerti kata-kata orang lain.

Tak hanya itu, kesulitan mendeteksi juga disebabkan pada rentang usia 3-5 tahun, kemampuan anak masih berkembang. Artinya, dia sedang dalam proses belajar berbicara. Ia tengah berada pada fase mulai menyesuaikan, mulai menambah perbendaharaan kata, meningkatkan pemahaman mengenai bahasa dan perkembangan makna kata. Termasuk juga penguasaan konsonan.

Meskipun begitu, menurut psikolog Putik Psychology Center Dewi Nur Evianti, orangtua sebaiknya tidak membiarkan kecadelan anaknya. Karena semakin lama akan semakin sulit diluruskan, sehingga menjadi kebiasaan. “Apalagi, cadel tak akan hilang secara otomatis meski kadar keseringannya berkurang. Jadi, berikanlah stimulasi agar cadelnya tak berkelanjutan,”kata Dewi.

Bila cadel dibiarkan, maka di usia sekolah nanti, dapat menyebabkan anak merasa berbeda dengan teman-temannya. “Anak bisa menjadi pemalu dan asing dari orang lain. Anak bisa jadi tak percaya diri saat berbicara di depan kelas karena takut ditertawakan teman-temannya. Akibatnya, anak jadi minder dan menarik diri,”tambah Dewi. Bila sampai terjadi seperti itu, tugas orangtualah untuk membangunkan harga diri anak agar ia tak minder. Caranya dengan menonjolkan kelebihan si anak sehingga dia tetap percaya diri


Sumber


Description: Jangan Biasakan Anak Berbica Cadel
Rating: 5
Reviewer: 98827 ulasan
Item Reviewed: Jangan Biasakan Anak Berbica Cadel
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Nasehat dengan judul Jangan Biasakan Anak Berbica Cadel. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://kreativitas-bersama.blogspot.com/2012/08/jangan-biasakan-anak-berbica-cadel.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Senin, 27 Agustus 2012

Belum ada komentar untuk "Jangan Biasakan Anak Berbica Cadel"

Posting Komentar