Tampilkan postingan dengan label Teknologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknologi. Tampilkan semua postingan

Kartu Nama Bisa Menjadi USB Stick



Pengguna perangkat komputer seringkali membutuhkan perangkat untuk keperluan berbagi data. Sementara saat ini perangkat USB drive muncul dalam berbagai variasi bentuk, hanya dibatasi pada lubang port USB saja. Padahal pengguna saat ini membutuhkan solusi berbagi data yang mudah dan sederhana.

Sebuah perusahaan solusi data sharing, Intellipaper, berencana untuk membuat suatu chip memori USB yang terbuat dari kertas yang unik dengan hadir satu paket dengan selembar kartu pos atau kartu nama, berbeda dengan USB stick yang ada selama ini.

Dengan demikian USB drive ini tidak hanya membuat ukuran USB drive menjadi sekecil mungkin, tetapi USB drive juga dapat dilipat setipis dan selembar kartu stok.

Lalu bagaimana kinerjanya?

Perangkat yang dihasilkan dapat melakukan semua fungsi sebuah flash drive normal. Nilai lebih lainnya yaitu pengguna dapat mengirimkannya mudah karena menjadi bagian dari kartu pos. Hal lainnya, mengingat drive tersebut sebagian besar terdiri dari kertas, perangkat ini bisa didaur ulang alih-alih menjadi sampah.

Intellipaper merupakan proyek Indiegogo (pengumpulan dana) untuk mewujudkan inovasi ini, perusahaan ini mengajukan pengumpulan dana US$300.000 untuk menghasilkan USB drive yang belum dinamai. 

Juru bicara perusahaan, Mark Baker mengatakan perusahaan melihat drive kecil tersebut sebagai postingan berikutnya dan bahwa biaya pembuatan akan di bawah sebuah CD ReWritable (CD-RW) atau kurang dari satu dolar.

Dilihat dari apa yang ditawarkan saat ini, tampaknya Intellipaper mungkin lebih menarik untuk pengusaha kecil. Perangkat ini adalah perangkat yang jauh lebih berguna misalnya untuk sebuah toko lokal atau kantor pengacara sampai untuk memeriahkan kartu nama versi elektronik atau perusahaan buku iklan.

Aplikasi serupa, juga dilakukan oleh Walla Walla University yang sudah mengirimkan kartu pos kepada calon mahasiswa dengan drive USB di dalamnya tertanam informasi tentang kampus. Konsepnya yaitu jika Anda menerima sebuah kartu pos atau kartu nama, Anda cukup merobek sedikit kartu stok yang terdapat dalam kartu tersebut. Kartu stok itu merupakan  chip memori. Untuk menggunakannnya, pengguna setidaknya harus melipat sedikit dua kali untuk membuat drive lebih tebal dan kemudian pasang langsung ke slot USB.

Intellipaper telah mengirimkan beberapa kartu nama dan kartu pos universitas. Ternyata tidak ada masalah saat memasukkan drive tersebut ke port USB pada laptop. Gambar disk juga tampak di laptop dan dapat membuka file tanpa hambatan. Sayangnya, pengguna yang telah memakai tidak dapat menguji seberapa baik perangkat ini menulis data, karena tumpukan pertama adalah read-only, seperti CD-ROM model lama.

Intellipaper juga menjual kotak tulis atau kotak baca kecil, sekitar dua inci di sebuah sisi, yang dapat menulis data ke drive sementara kotak tersebut masih melekat pada selembar kertas besar. 

Perusahaan menunjukkan penggunaan Intellipaper untuk mengirim video, foto atau file besar lainnya untuk orang-orang dengan koneksi internet yang lambat atau kurang dapat diandalkan. Uniknya drive kertas ini digabungkan dengan sebuah kartu pos.

Pengguna internet di Amerika Serikat, 74 persen orang dewasa Amerika memiliki akses broadband internet melalui kabel, sekitar 6 persen masih menggunakan modem untuk online.  Perangkat ini memuat sekitar 66 MB, cukup untuk klip video pendek atau beberapa lusin foto.

Meski USB ini sangat unik, namun saat dalam kondisi basah kemungkinan akan menjadi masalah, pasalnya kertas akan menjadi lembek saat akan dimasukkan ke lubang USB.

Sumber: technewsdaily

Teknologi Canggih Gadget Anti Air: Partikel Nano




Dalam ajang Indocomtech 2012, tidak hanya  gadget-gadget berteknologi tinggi yang dipamerkan, tapi juga teknologi-teknologi terbaru. Salah satunya teknologi anti air atau watersafe electronics yang dihadirkan oleh PT LQP Asia.

Tak lagi perlu memakai casing khusus atau membungkus gadget kesayangan dengan kantung plastik yang jauh dari indah. Nama teknologi ini adalah Liquipel. Teknologi pelapis anti air yang disemprotkan dalam bentuk uap atau partikel nano.
Menurut GM Sales Marketing PT LQP, Hendru Susilo, teknologi ini berasal dari Amerika Serikat, dan hari ini baru diluncurkan di Indonesia. 

"Kami berharap masyarakat Indonesia mulai aware pada teknologi ini, karena sangat berguna untuk menjaga keamanan ponsel," Hendru Susilo, saat ditemui Hall B, Indocomtech 2012, Jakarta, 2 November 2012.

Ia menjelaskan, cara kerja teknologi Liquipel ini dengan memasukkan gadget ke dalam sebuah mesin oven khusus. "Gadget tersebut kita panaskan selama 30 menit, nantinya uap panas yang dikeluarkan dari oven akan melapisi seluruh perangkat gadget sampai ke lapisan dalamnya," kata Hendru Susilo.

Teknologi terbaru ini memiliki fungsi untuk melindungi gadget dari cairan yang merusak. Namun, perangkat gadget yang baru bisa memakai teknologi ini hanya sebatas smartphone, tablet, dan camera pocket. Untuk perangkat yang lebih besar belum diuji coba.

Hendru Susilo menambahkan, bahwa teknologi anti air dijamin bergaransi selama seumur hidup. Konsumen pun tidak perlu takut jika ponselnya tercebur ke air, seperti digunakan di ruang sauna, terkena hujan, atau saat sedang berendam di bathtub.

"Jika ponsel tercebur ke air yang memiliki kedalaman sekitar 5 meter, jangan takut, konsumen tinggal membongkar seluruh perangkat gadget kemudian langsung keringkan dan diamkan selama 5 jam dalam kondisi mati, kemudian jangan mengisi baterai ponsel selama 24 jam," kata Hendru Susilo.

Untuk menggunakan teknologi anti air ini konsumen cukup membayar Rp400 ribu untuk perangkat smartphone dan Rp500 untuk perangkat tablet dan camera pocket.



Sumber

Indocomtech 2012 Targetkan Transaksi Rp 630 Miliar




Pameran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) terbesar di tanah air, Indocomtech 2012, yang berlangsung pada 31 Oktober 2012 sampai 4 November 2012, telah resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Muhammad Budi Setiawan.

Tahun ini Indocomtech mengangkat tema "Connect to the Future" yang akan membawa industri TIK tanah air lebih dekat ke masa depan. Sesuai dengan tema tersebut, penyelenggara Indocomtech tahun ini menjadi cerminan langkah nyata industri TIK tanah air dalam mendukung optimalisasi broadband yang memungkinkan rakyat Indonesia menikmati koneksi internet dengan transmisi data berkecepatan tinggi.

Menurut Hidayat Tjokrodjojo, Ketua Yayasan Apkomindo mengatakan, saat ini Indonesia tercatat sebagai negara pengguna handphone terbesar ke-6 di dunia berdasarkan data dari Wireless Inteligence.

"Ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan lagi negara yang bisa meremehkan soal broadband sebagai satu pilar dalam mewujudkan millenium development goals. Internet akan menjadi salah satu jembatan bagi kita untuk menuju masa depan yang lebih baik," kata Hidayat Tjokrodjojo, saat ditemui di acara press conference Indocomtech 2012, di Jakarta Convention Center, 31 Oktober 2012.

Indocomtech tahun 2012 ini akan menargetkan transaksi uang sekitar Rp625 sampai 630 miliar selama 5 hari dan menargetkan 220 ribu pengunjung. 
"Tahun ini ada 250 perusahaan yang mengikuti acara Indocomtech 2012. Sementara tahun lalu hanya 217 perusahaan. Sekarang ada penambahan area di luar gedung, sehingga bisa menambah ruang bagi perusahaan," kata Dwi Putri Wahyuni, Manajer IT Division Dyandra Promosindo.

Selain acara Indocomtech 2012, panitia juga menyelenggarakan Jakarta Game Show (JGS) 2012. Acara ini menjadi ajang bertemunya para gamers Indonesia sekaligus menjadi tempat terbaik bagi para publisher, baik lokal maupun internasional untuk meluncurkan games-games terbaru.

Untuk mendukung para pengembang game lokal, panitia menyiapkan area khusus bagi mereka agar bisa lebih dikenal luas oleh publik dan mendapatkan inspirasi dari permainan tradisional di area JGS 2012.
"Kami berupaya memberikan yang terbaik bagi para pengunjung karena kami menyadari mereka merupakan bagian penting untuk suksesnya pameran Indocomtech dan Jakarta Games Show 2012," kata Dwi Putri Winahyu.

Selain acara pameran, Indocomtech juga memberika Indocomtech award yang bekerjasama dengan Majalah Komputer. Ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada individu yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan industri teknologi informasi di Indonesia.

Pemenang dari Indocomtech Award 2012 ini adalah, Best Product Kategori Notebook kepada MSI GT70 One, Kategori Ultrabook kepada HP Spectre XT, Kategori Tablet kepada Samsung Galaxy Note 10.1, Kategori Printer All in One kepada AIO Canon Pixma MG3170, Kategori Networking kepada ASUS RT-N66U, Kategori Aksesoris kepada SpeedUp SU-TV3.

Selain itu Indocomtech Award 2012 juga memberikan Lifetime Achievement Award kepada Emily Kae, pimpinan dari PT. Astrindo Senayasa.



Sumber

iPad Mini Dirilis, Kindle Fire Cetak Rekor Penjualan



Merilis iPad mini, Apple dinilai tengah berusaha menyaingi tablet besutan Amazon, Kindle Fire. Tapi, mengutip laman All Things D, Amazon mengaku tak terganggu dengan peluncuran iPad mini. Kindle Fire malahan diklaim mencetak rekor penjualan pada Rabu pekan lalu, tak lama setelah iPad mini dirilis secara resmi.

"Rabu lalu merupakan hari penjualan terbesar untuk Kindle Fire seharga US$199 sejak peluncurannya dan naik tiga kali lipat dari pekan ke pekan," ujar juru bicara Amazon, Drew Hardener, dalam emailnya kepada All Things D.

Amazon tak merinci berapa angka penjualan yang dimaksud. Tapi, dengan banderol US$199, Kindle Fire memang masih menjadi pilihan ketimbang iPad mini yang dihargai US$329.

Dengan banyaknya tablet 7 inci seperti Kindle Fire dan Google Nexus 7, Apple disebut-sebut berusaha merebut pasar Amazon dan Google.

Meski demikian, klaim Amazon ini tak lantas berarti iPad mini gagal menyaingi Kindle Fire. Sebab, dalam masa pra-order, iPad mini dilaporkan langsung ludes terjual.

Persaingan penjualan masih berlangsung ketat, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru nanti. (kd)


Incar Pasar Mobile, ASUS Andalkan Padfone




ASUS dikenal dengan 
brand nomor satu untuk produk motherboard di dunia. Tapi kini ASUS mulai melirik ke pasar mobile, seperti smartphone dan tablet. Untuk itu ASUS mempunyai strategi untuk masuk ke pasar mobile.

ASUS kini sedang fokus pada produk smartphone, yaitu ASUS Padfone. Ini merupakan produk yang menggabungkan antara tablet dan smartphone dan teknologi baru yang dirancang untuk menjadi tren di masyarakat.

"Alasan kami menghidupkan produk smartphone adalah karena melihat dari pasar mobile (smartphone dan tablet) akan terus berkembang. Jadi ASUS sedang menggalakkan produk-produk mobile-nya," kata Juliana Cen, Manager Produk dan Marketing ASUS Indonesia, saat ditemui diacara Touch Generation Launch Event ASUS, Hotel Mercure, Jakarta, 29 Oktober 2012.

Spesifikasi Padfone

Padfone memiliki dua layar, untuk tabletnya memiliki layar 10.1 inci  sedangkan untuk smartphonenya berlayar 4.3 inci. Layar itu dilengkapi dengan teknologi Dynamic Display.

Padfone menggunakan Qualcomm 8260A Snapdragon S4 1.5GHz, Dual-Core. Untuk sistem operasi smartphone, Padfone menyematkan Android 4.0 ICS dan bisa upgrade ke 4.1 Jelly Bean.

Sementara untuk konektivitas, Padfone memilih jaringan 3G, Wi-Fi, juga Bluetooth 4.0. Untuk memanjakan penggunanya mendengarkan musik, Padfone menggunakan teknologi SonicMaster Audio yang biasa dipasang pada notebook.

Bagi pengguna yang suka dengan fotografi, bisa menikmati kamera depan 1.2 MP dan kamera belakang 8.0 MP. Baterai yang dipasang pada smartphone bisa mencapai 15 jam waktu bicara dan 63 jam jika dipasang pada station (tablet).

Selain itu, aksesoris tambahan berupa docking keyboard bisa ditancapkan ke unit tablet dan akan mengubah Padfone menjadi seperti notebook untuk memberikan kenyamanan dalam mengetik.

Peluncuran produk yang dibanderol US$799 atau sekitar Rp8 jutaan ini diperkirakan akan sampai di Indonesia pada November sampai Desember 2012.

Perseteruan Apple dan Samsung Berakhir?




Apple telah mempublikasikan sebuah pernyataan yang mengakui bahwa produk Samsung tidak mencontek desain iPad. Perusahaan elektronik itu dipaksa mempublikasikan pernyataan tersebut oleh Pengadilan Tinggi Inggris, yang mengurus sengketa antara dua perusahaan besar ini.
Keputusan itu juga berarti, bahwa Apple harus menarik iklan di surat kabar nasional yang mengatakan bahwa Samsung mencontek desain produk mereka.
Dikutip BBC, Apple mengajukan banding terhadap keputusan pengadilan Juli lalu, tapi hakim memutuskan untuk tidak membatalkan keputusan. Dalam pernyataannya, Apple mengacu pada kasus pengadilan bulan Juli dan menyebutkan bahwa Samsung Galaxy Tab 10.1, Tab 8.9 dan Tab 7.7 tidak melanggar desain terdaftar.
Meski demikian, selama menyimpulkan kasus tersebut, hakim mengatakan, ia takjub oleh "kesederhanaan" dari produk gadget keluaran Apple. "Ini adalah desain yang keren, sebaliknya, Samsung "tidak keren" karena mereka tidak memiliki kesederhanaan yang dimiliki iPad."
Sementara di pengadilan lain, Samsung ditemukan telah "sengaja mencontek" desain produk Apple yang jauh lebih populer, yakni iPad.
Apple telah kehilangan serangkaian tuntutan terhadap Samsung yang mempermasalahkan desain tablet masing-masing. Apple telah kalah dalam kasus di Belanda dan Australia.
Di Amerika Serikat, juri menyarankan bahwa Samsung harus membayar US$ 1,05 milar karena melanggar paten perangkat lunak. Samsung telah mengajukan banding atas keputusan ini. Baru-baru ini, sebuah Komisi Perdagangan Internasional AS membuat keputusan awal bahwa Samsung telah melanggar empat paten yang berkaitan dengan tampilan dan nuansa dari produk iPhone



Sumber


Grand Canyon Akan Terlihat Nyata di Google Street View



Meski Google Maps ditinggalkan Apple di perangkat iOS, Google terus mengembangkan teknologi pemetaan. Untuk pertama kalinya Google memasang kamera berteknologi Trekker atau kamera mata-mata di sebuah ransel yang digunakan untuk hiking di Grand Canyon. Ini dilakukan untuk menunjukkan jalan yang aman dilalui saat hiking di Grand Canyon.

Langkah ini merupakan evolusi terbaru dalam teknologi pemetaaan bagi perusahaan yang telah memotret ribuan kota dari berbagai negara untuk fitur Street View. Dengan satu klik mouse, pengguna internet seperti berada pada tampilan 360 derajat, dan tidak lagi seperti buku-buku wisata yang hanya terlihat datar dalam gambar 2D.

"Semua gambar ini semacam sebuah ikon, budaya, dan sejarah lokasi yang tidak dapat kita akses ketika kita sedang berjalan sendiri," kata Ryan Falor, Manajer Produk Google, dilansir dari situs Orange.co.uk.

Google mengumumkan telah menggunakan teknologi Trekker ini pada awal tahun. Tapi secara resmi, pengumpulan datanya dimulai pekan ini di Grand Canyon.

Ransel ini belum siap digunakan oleh para relawan untuk mencari gambar. Namun Google mengatakan ingin menyebar para relawan di hutan-hutan nasional, jalan-jalan sempit di Venesia, Gunung Everest, dan reruntuhan bangunan kuno dan istana.

Langkah untuk menangkap gambar Grand Canyon ini muncul setelah Apple menghilangkan Google Maps di sistem operasi mobile-nya dan menggunakan program pemetaan sendiri. Apple menganggap Google Maps masih kurang lengkap memberikan arah dan menunjukkan kota-kota yang sudah hilang.

Google sudah meluncurkan fitur Street View sejak tahun 2007, dan jangkauannya terus diperluas. Awalnya hanya lima kota di Amerika Serikat, namun nanti akan mencapai lebih dari 3.000 kota di 43 negara.

Teknologi Trekker ini dapat menangkap gambar setiap 2,5 detik dengan 15 kamera yang berukuran 5 megapixel. Data GPS-nya masih terbatas, sehingga Google harus memberikan kompensasi dengan memberikan sensor perekaman suhu, getaran, dan orientasi perangkat saat arahnya berubah.
Semua masalah tersebut harus segera diselesaikan oleh Google, sebelum fitur Street View yang berupa rangkaian gambar ini digunakan oleh para pengguna dalam beberapa bulan ke depan.

Namun, fitur Street View masih mengalami masalah di tempat-tempat seperti di Eropa dan Australia. Penyebabnya adalah informasi data-data gambar dikirim melalui jaringan nirkabel yang tidak aman.


Sumber

Asus Vivobook, Notebook Windows 8 dengan Layar Sentuh

 
Microsoft segera merilis sistem operasi terbaru, Windows 8, pada 26 Oktober mendatang. Berbagai perangkat terbaru pun siap menggunakan Windows 8 yang mengoptimalkan sentuhan, salah satunya adalah Asus VivoBook. 

Ada dua notebook berteknologi layar sentuh VivoBook yang akan dirilis Asus, yaitu VivoBook S200 dan S400. Kedua notebook tersebut mengawali rangkaian produk berlayar 11,6” sampai 14” yang dikembangkan berdasarkan sentuhan.

Kedua produk VivoBook ini hadir dengan desain portabel yang menarik. Layar yang seluruhnya menggunakan kaca membuat produk ini tampil lebih elegan dan kokoh, di saat yang sama, chassis-nya dibalut logam yang andal, namun berkelas.

Dari sudut pandang teknologi, tujuan utama VivoBook adalah menyediakan pengalaman sentuh yang sangat intuitif yang dioptimalkan untuk Windows 8. Seluruh model VivoBook menggunakan panel sentuh multi-point yang responsif, dan touchpad yang lebih luas juga memungkinkan input haptic serta menggunakan teknologi ASUS Smart Gesture.

Untuk menunjang kinerja, Asus membenamkan prosesor Intel generasi ketiga yang berarsitektur Ivy Bridge, Core i3/i5. Sedangkan untuk memori, Asus menggunakan DDR 3 dengan opsi tambahan SSD 24 GB.

Keduanya dilengkapi dengan ASUS SonicMaster audio dan instant-on 2 detik. Selain itu, produk tersebut dilengkapi dengan media penyimpanan cloud yakni WebStorage sebesar 32GB yang bisa dinikmati selama 3 tahun.  

Asus akan membanderol harga mulai dari Rp4,99 juta. Notebook ini segera dipasarkan, namun tetap menunggu rilis resmi Windows 8. (art)


Sumber