Menagih 31 Janji Gubernur Jokowi




Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengambil sumpah dan janji jabatan mereka dalam Sidang Paripurna Istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin 15 Oktober 2012.

"Saya berjanji untuk seluruhnya akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur, wakil gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh UUD'45, dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, dan berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa," kata Jokowi dan Basuki, bersama-sama.

Pelantikan yang dimulai pukul 10 pagi itu ramai dihadiri sejumlah tokoh. Tampak hadir Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Gubernur Jawa Barat A. Heryawan, Wakil Gubernur Banten Rano Karno, anggota DPD Jakarta AM Fatwa, dan Puan Maharani.

Tampak pula "jagoan" dan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Hercules Rosario Marshal yang duduk di antara anggota Partai Gerindra lainnya. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, tidak terlihat di antara hadirin.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan wakilnya, Prijanto, duduk di sebelah kanan Jokowi-Ahok.

"Dengan resmi melantik Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk masa jabatan 2012-2017 dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta masa jabatan 2012-2017. Kami percaya Saudara-saudara akan menjalankan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan," kata Gamawan Fauzi.

Pesta rakyat

Berbeda dengan pelantikan gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya, di luar ruang sidang upacara pelantikan Jokowi menjelma jadi pesta rakyat. Di depan Gedung DPRD DKI Jakarta muncul lautan manusia. Ribuan pendukung dan simpatisan "Kotak-kotak" tampak menyemut di Jalan Kebon Sirih. Keramaian juga terlihat di sekitar gedung DPRD Jakarta.  

Ratusan pedagang kaki lima menawarkan makanan dan minuman gratis. Gerobak PKL berjejer rapi di sepanjang Jalan Kebon Sirih, baik di sisi kiri maupun kanan. Para pedagang itu sudah berdatangan sejak pukul 07.00 WIB. Rupa-rupa makanan yang mereka sediakan: bakso, kerak telor, siomai, sate Padang, mie ayam, nasi goreng, dan banyak lainnya. 

Salah satu simpatisan Jokowi-Basuki, Syaugi, mengatakan ada sekitar 100 perdagang yang dihadirkan untuk memeriahkan acara pelantikan ini. Mereka berasal dari wilayah lima wilayah Ibukota, seperti Buncit, Kalibata, Tanahabang, Jatinegara, serta sekitar Jalan Kebon Sirih.  
Salah satu pedagang bakso, Sutaryo, mengatakan dia diajak pengurus RW untuk memeriahkan upacara ini. Dia dibayar Rp800 ribu untuk menyediakan 100 porsi bakso. "Omset saya per hari lebih banyak lagi. Tapi ini kan acaranya hanya sebentar, setelah itu saya akan jualan lagi," ujar Sutaryo.

Walaupun tidak memiliki KTP Jakarta, Sutaryo mengaku senang bisa ikut meramaikan upacara pelantikan Jokowi. "KTP saya masih yang di kampung. Kemarin tidak ikut nyoblos, tapi kansama-sama orang Jawa, ya seneng lah," katanya sambil tertawa.

Tak cuma pedagang, terlihat juga ada sejumlah orang dari Komunitas Jawara yang membawa beberapa kardus bertuliskan "Kartu Sehat" dan "Kartu Cerdas". Seperti diketahui, dua kartu ini merupakan janji Jokowi-Ahok selama kampaye lalu.

Kerumunan massa itu sempat membuat arus lalu-lintas jadi tersendat. Mobil dan motor di Jalan Kebon Sirih praktis tak bisa bergerak. Polisi pun dibuat kewalahan. "Kami cuma jaga-jaga saja biar tidak terjadi apa-apa. Polisi lalu lintas sudah maksimal mengatur arus kendaraan. Ya, mau bagaimana lagi? Ramai banget," kata Kepala Polsek Metro Tanah Abang, Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan.

Menagih Jokowi

Dalam sambutan pembukaan upacara pelantikan, Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan langsung mengingatkan Jokowi untuk memenuhi janji kampanyenya. 

"Atas nama masyarakat Ibukota, kami menyambut hangat pelantikan Saudara, dengan harapan dapat mengemban tugas dengan baik, utamanya menjalankan janji-janji yang disampaikan saat kampanye."

Menurutnya Jakarta merupakan barometer bagi daerah lain di Indonesia. Dia berharap Jokowi dan Basuki bisa menjaga kesinambungan pembangunan Jakarta dan mampu memecahkan berbagai permasalahan pelik yang dirasakan oleh warga Jakarta.

Aksi tagih janji juga berlangsung saat pelantikan berlangsung. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Jakarta melakukan demonstrasi di dekat lokasi pelantikan.

Mereka menuntut Jokowi-Ahok berkomitmen memimpin Jakarta selama lima tahun, melaksanakan semua janji yang diucapkan ketika berkampanye, bersikap adil dalam memimpin Jakarta untuk semua golongan, bersikap netral dan tidak semata-mata berpihak terhadap kepentingan partai pendukung, serta mewujudkan aparatur pemerintahan Jakarta yang bersih dari korupsi, dan tidak memperkaya diri selama menjabat gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. 

Setelah dilantik, Jokowi dan Basuki langsung menemui warga Jakarta di halaman gedung DPRD DKI Jakarta. Saat berpidato, Jokowi meminta warga untuk mengawal setiap kebijakan yang akan dijalankannya. Dia juga meminta dukungan warga agar program-program yang direncanakan bisa berjalan baik.
"Kami mohon doa restu Ibu dan Bapak sekalian," kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan warga dan pendukung. 
Selama masa kampanye, Jokowi-Ahok banyak mengumbar janji. Sejumlah di anaranya bahkan mereka tegaskan lagi setelah hitung cepat putaran kedua Pilkada DKI. 

VIVAnews mencatat setidaknya ada lebih dari 31 janji yang dilontarkan Jokowi-Ahok pada masa kampanye lalu. Berikut rinciannya:

1. Memimpin Jakarta selama lima tahun.
Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam jumpa pers di kediaman Megawati Soekarnoputri 20 September 2012.

2. Membuka jelur komunikasi langsung via telepon, SMS dan e-mail;
Ini adalah janji pribadi Wakil Gubernur Basuki "Ahok" Purnama. Setiap kali menemui warga Jakarta, Ahok selalu membagi-bagi kartu namanya. Di situ tertera nomor Ahok yang bisa di-SMS atau telepon adalah 0811-944-728, termasuk alamat e-mail: btp@ahok.org.

3.  Kartu pintar.
Kartu pintar ini termasuk program 100 hari Jokowi-Ahok. Tujuannya adalah, memberikan kesempatan setiap anak usia sekolah di Jakarta untuk bisa melanjutkan sekolah. "Kami tidak lagi mau mendengar anak orang yang kurang beruntung tidak bisa sekolah," kata Ahok. Selengkapnya baca di sini

Pada masa kampanye, Jokowi juga mengaku sudah memiliki jurus jitu untuk menyelesaikan masalah di kota metropolitan ini. Apa saja programnya:

Penataan kota
Melakukan intervensi sosial untuk merevitalisasi pemukiman padat dan kumuh, tetapi meniadakan penggusuran. Pembangunan super blok untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Ini berupa one stop living yang terdiri dari hunian vertikal (rumah susun), ruang publik berupa taman, pasar, dan pusat layanan kesehatan.

Banjir
Pembangunan folder untuk menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan kelurahan. Membeli daerah tangkapan air seperti situ atau waduk di hulu sungai agar debit air yang masuk ke Jakarta bisa dikendalikan.

Bekerja sama dengan pemerintahan di sekitar Jakarta untuk membuat sebuah otoritas yang mengatur dan mengelola 
sungai-sungai yang bermuara di Jakarta. Kemudian mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air.

Transportasi
Akan bekerja sama dengan pemerintah sekitar Jakarta untuk membuat otoritas pelayanan transportasi Jabodetabek agar persoalan mobilitas warga bisa ditangani oleh badan yang memiliki otoritas lintas daerah. Mengganti sebagian besar busway menjadi railbus sehingga kapasitasnya dalam mengangkut penumpang jauh lebih besar. 

Jokowi juga berniat memperbanyak armada angkutan umum, terutama busway di koridor-koridor yang tetap dipertahankan sebagai jalur busway. Mengganti kendaraan umum seperti metromini, kopaja, dan bus dengan kendaraan yang jauh lebih layak agar warga merasa nyaman untuk menggunakan kendaraan umum.

Selain itu, Jokowi-Ahok juga berkeinginan untuk menuntaskan pembangunan monorail yang kini mangkrak. Melengkapi penyediaan transportasi massal dengan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi melalui sistem Electronic Road Pricing (ERP), sewa parkir yang tinggi, pengaturan kendaraan berdasarkan nomor polisi genap-ganjil, dan pengaturan jam kerja.

Pelayanan publik 

Jokowi juga berani menyatakan akan melaksanakan reformasi birokrasi agar tata kelola perusahaannya menjadi berjalan bersih, transparan, dan profesional. Mempercepat dan memperpendek waktu pengurusan izin, waktu pengurusan izin paling lama hanya sampai enam hari kerja. Meniadakan pentungan dan perlengkapan yang memungkinkan Polisi Pamong Praja melakukan kekerasan terhadap warga.
Jokowi-Ahok berkomitmen untuk tidak menggunakan voorrijder sehingga bisa merasakan keadaan yang sesungguhnya sedang dialami warga. Mereka juga hanya akan berada di kantor selama 1 jam saja, dan sisanya meninjau proses pembangunan dan pelayanan publik di lapangan.

Description: Menagih 31 Janji Gubernur Jokowi
Rating: 5
Reviewer: 98827 ulasan
Item Reviewed: Menagih 31 Janji Gubernur Jokowi
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Jakarta / Jokowi / Nasional dengan judul Menagih 31 Janji Gubernur Jokowi. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://kreativitas-bersama.blogspot.com/2012/10/menagih-31-janji-gubernur-jokowi.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Selasa, 16 Oktober 2012

3 komentar untuk "Menagih 31 Janji Gubernur Jokowi"

  1. eeemmm banyak juga ya... 3 puluh 1 janji jokowi, semoga aja bisa di tepati oleh gubernur yang baru....

    BalasHapus