Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

Hitung Mundur, 2 Bulan Jelang "Kiamat" Suku Maya?




Minggu 21 Oktober 2012 kemarin menandai hitungan mundur dua bulan sebelum isu "kiamat" Bangsa Maya, oleh mereka yang percaya, digembar-gemborkan terjadi 21 Desember mendatang.
 

Ramalan ini didasarkan dua teks kuno yang mengkonfirmasi akhir Kalender Hitung Panjang (Long Count) Maya akan jatuh pada musim dingin tahun ini, tepatnya 21 Desember 2012. Hari itu adalah hari terakhir dari bak'tun ke-13, atau 144.000 hari siklus kalender tersebut. Bangsa Maya kuno melihat akhir bak'tun 13 sebagai akhir siklus penciptaan. 

Masih ada yang percaya hari penghakiman akan terjadi, meski ahli sejarah Maya telah mengatakan akhir kalender Long count seperti halnya yang terjadi tiap tanggal 31 Desember, pergantian tahun dan saatnya mengganti dengan kalender baru. Bukan pertanda kiamat. 

"Bukti baru menunjukkan, bak'tun ke-13 adalah peristiwa penting yang dirayakan oleh Bangsa Maya kuno, namun tak ada ramalan kiamat apapun yang dikaitkan dengan tanggal itu," kata Marcello Canuto, Direktur Tulane University Middle America Research Institute kepada LiveScience

Memang tidak semua yang meyakini pentingnya hari itu percaya, bahwa ramalan Bangsa Maya berarti api dan batu panas yang membakar, atau musnahnya kehidupan di Bumi. Menurut John Hoopes, ahli sejarah Maya dari University of Kansas, mereka yakin hari itu adalah momentum transformasi spiritual. 

Sebelumnya, pada Jumat 28 September 2012 lalu, para arkeolog, antropolog, dan ahli lainnya mengadakan pertemuan di Merida, sebuah kota di selatan Meksiko. Khusus membahas implikasi kalender Bangsa Maya. 

Salah satunya arkeolog pemerintah Meksiko, Alfredo Barrera mengatakan Bangsa Maya memang mencoba membuat prediksi terkait kalender itu namun lebih pada peristiwa kekeringan atau wabah penyakit.

"Bangsa Maya memang membuat ramalan, tetapi tidak dalam arti fatalistik, melainkan tentang peristiwa yang dalam konsepsi sejarah, bisa berulang di masa yang akan datang," kata Barrera, dari National Institute of Anthropology and History.

Isu kiamat akan terjadi tahun ini sebelumnya juga dibantah Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Apalagi jika ramalan Bangsa Maya itu dikaitkan dengan fenomena langit. Apakah itu Planet Nibiru, kesejajaran planet, badai matahari, atau pergeseran kutub Bumi. 

"Apa yang istimewa dari tanggal 21 Desember 2012? Tak ada. Meski banyak orang menduga itu adalah akhir dunia," kata astronom NASA sekaligus manajer Program Objek Dekat Bumi di Laboratorium Jet Propulsion, Don Yeomans.

Sumber

Ditemukan, Tengkorak Korban Ritual "Brutal" Suku Aztec




Sudah lama diketahui, Suku Aztec di Meksiko memiliki ritual pengorbanan manusia. Upacara itu dilakukan atas altar, di puncak piramida. Dengan cara mengambil jantung korban.
 


Temuan sejumlah arkeolog baru-baru ini mengungkap  cara lain dalam ritual pengorbanan manusia. Mereka menemukan 50 tengkorak di kuil keramat Aztec, yang berusia 500 tahun. 



Temuan dihasilkan dari kuil Templo Mayor, Mexico City. Di situlah upacara Aztec yang paling penting terjadi antara tahun 1325 hingga penaklukan Spanyol pada tahun 1521.



Semuanya berada dekat batu kurban berwarna hitam. Lima di antaranya terkubur di bawah batu. Kondisi mereka mirip, ada dua lubang, masing-masing di kedua sisi kepala.

Sudah lama diketahui, Suku Aztec di Meksiko memiliki ritual pengorbanan manusia. Upacara itu dilakukan atas altar, di puncak piramida. Dengan cara mengambil jantung korban. 


Temuan sejumlah arkeolog baru-baru ini mengungkap  cara lain dalam ritual pengorbanan manusia. Mereka menemukan 50 tengkorak di kuil keramat Aztec, yang berusia 500 tahun. 

Temuan dihasilkan dari kuil Templo Mayor, Mexico City. Di situlah upacara Aztec yang paling penting terjadi antara tahun 1325 hingga penaklukan Spanyol pada tahun 1521.

Semuanya berada dekat batu kurban berwarna hitam. Lima di antaranya terkubur di bawah batu. Kondisi mereka mirip, ada dua lubang, masing-masing di kedua sisi kepala.

"Di bawah batu kurban, kami menemukan lima tengkorak. Tengkorak-tengkorak yang ditusuk dengan tongkat, "katanya. "Ini adalah temuan yang sangat penting."



Sementara, arkeolog University of Florida,Susan Gillespie, yang tidak terlibat dalam penggalian, mengatakan, ia tertarik dengan tengkorak dalam rak, atau disebut zompantli, yang dimakamkan secara terpisah.



"Ini menyediakan informasi baru tentang penggunaan dan  penggunaan kembali tengkorak untuk acara ritual di  Templo Mayor," kata Gillespie



Sebab pengorbanan manusia Aztec selalu diasosiasikan dengan pengambilan jantung. "Ini memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Aztec menggunakan tubuh manusia dengan cara berbeda dalam ritual mereka.



Sumber

Google Dengan Film Penista Islam




Perut Cindy Lee Garcia sontak kram. Dadanya berdebar keras. Tubuhnya lunglai. Kabar maut dari Libya itu membuatnya terguncang.  Selasa malam, 11 September 2012, Duta Besar AS untuk Libya,  Christopher Stevens, dan tiga stafnya tewas akibat serangan roket dan berondongan senapan. Aksi massa yang marah itu dipicu oleh cuplikan film melecehkan Islam, “
Innocence of Muslims”.
Dia takut. Wajahnya jelas terpampang dalam video 14 menit yang bikin dunia geger itu.  Di sana dia berperan sebagai ibu dari gadis 12 tahun yang akan dinikahkan dengan lelaki tua , “Tuan George”. “Apakah “Tuan George” itu pencabul anak? Putri kita masih anak-anak. Sementara ia berusia 55 tahun,” ujar Garcia. Dia agak murka saat melakoni adegan itu.  Lalu pemeran suaminya menjawab, “Usianya 53 tahun, bukan 55.”
Perempuan 55 tahun itu kini tak menyangka film yang awalnya berjudul “Dessert Warrior” itu berubah menjadi  “Innocence of Muslims”.  Lalu sang “Tuan George” itu disulih suara menjadi Muhammad, nabi junjungan umat muslim.
Garcia merasa ditipu.
“Saya tidak pernah menyebut kata “Muhammad” dalam pengambilan gambar, tapi “Tuan George”,” kata dia, seperti dimuat Hollywood Reporter.
Dia tak pernah sekalipun mengucap kata “Muhammad” atau “muslim” selama pengambilan gambar di sebuah bangunan berlatar hijau di Hamilton Road, Duarte, California. Prosesnya biasa saja. Ada juru kamera, tim make up, banyak kostum termasuk janggut palsu , dari tipis sampai menjuntai lebat. Garcia masih ingat,  seorang aktris berusia 20 tahun dipaksa berperan sebagai bocah kecil, jadi “anaknya”.
“Saat aku ikut casting, mereka mengatakan itu adalah film aksi, sebuah epik sejarah dengan setting2.000 tahun lalu di tengah gurun pasir. Ada serdadu, pertempuran, dan Tuan George yang dikhianati istrinya akhirnya terbunuh,” kata dia.
Film itu mengecewakan: berkualitas rendah, murahan, dan amatir. Teknik montasenya buruk, para pemain seperti ditempelkan begitu saja dalam setting padang pasir. Mereka terlihat melayang ketimbang  berpijak ke tanah.
Lebih dari itu, film sarat kebencian itu telah menyebabkan nyawa melayang. “Banyak orang tewas karena film di mana aku ikut berperan di dalamnya. Itu membuat saya muak,” kata dia.
Hidup Garcia pun terancam. Risiko itu jauh dari bayaran yang ia terima, US$500 untuk syuting dan editing yang tak sampai makan waktu sepekan.  Ancaman mati membanjiri  laman jejaring sosialnya. “Mereka mengancam akan menyembelih saya, membunuh saya dan keluarga,” kata Garcia seperti dimuat New York Daily News.  Ia dan keluarganya terpaksa harus bersembunyi. Dia juga tak berani menemui cucu kesayangannya takut bocah kecil itu ikut terancam.
Garcia adalah aktris pertama yang berani tampil dan bicara, baru setelah itu pemain film dan kru merilis sebuah pernyataan kepada CNN, mereka mengaku sebagai korban penipuan, dan tidak tahu sejatinya film itu adalah alat propaganda.
Menggugat Google
Itu sebabnya, demi menyelamatkan hidup dan karirnya, Garcia lalu menempuh jalur hukum.  Dia menggugat Nakoula Basseley Nakoula alias Sam Bacile di Pengadilan tingkat negara bagian Los Angeles.  Lelaki itu dianggapnya telah melakukan tipu muslihat dan membuat hidupnya terancam. 

Lalu Garcia juga menggugat situs video sosial YouTube, dan perusahaan induknya, raksasa internet Google Inc. Dua korporat itu dianggap ikut menyebarkan film anti-Islam. Ia minta cuplikan film itu dihapus dari YouTube.
Namun, upaya pertamanya kandas, hakim Luis Lavin menolak.  Alasannya, tidak ada gugatan dari orang yang di balik film itu, dan tidak ada kesepakatan antara Garcia dan pembuat film.  Hakim juga mengutip hukum federal yang melindungi pihak ketiga dari akibat konten yang ia tangani.
Garcia tak menyerah. "Kami akan mencabut gugatan di tingkat pengadilan negara bagian. Tapi kami akan mengajukannya lagi hari ini di pengadilan federal," kata pengacara Garcia, Cris Armenta, di acara "Today Show" stasiun televisi NBC pada Senin 24 September 2012 waktu AS. "Klien saya punya klaim hak cipta. Kami ingin menegakkannya," ujar Armenta.
Armenta menilai para distributor konten pihak ketiga, dalam hal ini YouTube dan Google, tidak bisa lepas tangan. Mereka harus bertanggungjawab atas materi di media itu.  "Menurut saya, kita harus perjelas, Google dan YouTube telah berbuat salah. Mereka sudah menyatakan dalam aturan dan panduan mereka bahwa materi yang mengandung kebencian tidak diperbolehkan," kata Armenta.
“Bagaimana bisa film ini tidak digolongkan materi yang mengandung kebencian? Bagaimana bisa ini tidak salah, baik secara moral, intelektual, dan legal?” dia menambahkan.
Gugatan ke arah Google tak hanya datang dari Garcia. Di Brazil, di negara minoritas muslim itu, pengadilan meminta Google menghapus film The Innocence of Muslims itu dari YouTube. Vonis dijatuhkan pada Rabu, 26 September 2012. Pengadilan Sao Paulo Brazil memberi waktu 10 hari pada situs video sharing itu. Jika tidak, perusahaan induk YouTube, Google terancam denda US$5.000 per hari, selama video itu masih bisa diakses di Brazil.
Keputusan itu menjawab gugatan yang diajukan komunitas muslim, National Union of Islamic Entities yang mengatakan Innocence of Muslims melanggar konstitusi dan kebebasan beragama.
Protes film Innocence of Muslims tak hanya menyasar Kedubes AS hingga restoran fast food, tapi juga di dunia maya. Targetnya adalah Google dan YouTube. Aktivis Arab baru-baru ini meluncurkan kampanye di Facebook, mengklaim Google masih membuat tautan ke sejumlah link film anti-Islam, yang masih bisa diakses di sejumlah negara Arab.  Kampanye boikot, termasuk ajakan mengubah gambar profil di Facebook, digencarkan untuk mendukung aksi ini. (Lihat 14 Menit Membawa Petaka)
Para peretas tak mau ketinggalan. Seperti dimuat situs infosecurity magazine, kumpulan hacker muslim Arab “Electronic Army”,  mereka menyerang sejumlah website berproteksi rendah.  Umumnya domain dari Brazil, sebagai respon atas aksi penghinaan itu.  Sebuah grup yang menamakan dirinya ”Cyber fighters of Izz ad-din Al qassam”  bahkan mengancam akan menyerang situs of Bank of America, CHASE, dan New York Stock Exchange.
Google bias?
Tapi Google sepertinya tak akan surut. Mesin pencari nomor satu di dunia itu, tampaknya mau bersiteguh sebagai pembela kebebasan berekspresi.  Mereka menolak permintaan Gedung Putih agar meninjau kembali keputusan untuk tetap menayangkan film kontroversial itu di YouTube.
Google mengatakan hanya akan membatasi cuplikan video itu di sejumlah negara. Itu pun untuk mematuhi hukum setempat , bukan respon atas tekanan politik. “Kami membatasi akses di negara-negara di mana itu adalah ilegal, seperti India dan Indonesia, serta di Libya dan Mesir, mengingat situasi yang sangat sensitif,” kata Google.
Eric Schmidt, bos Google, membela keputusan video itu tetap ada di YouTube. Bicara dari Seoul, Korea Selatan, dia menekankan video murahan itu sudah cukup syarat sebagai materi yang boleh diposting ke situs itu. “Google punya pandangan sangat jelas soal ini. Kami percaya jawaban dari, “bad speech is more speech”,  balas perkataan yang buruk dengan perkataan,” kata dia, seperti dimuat Times of India, Kamis 27 September 2012. Jadi, blokir bukanlah pilihan.
Google menegaskan bahwa mereka tidak mendorong  video itu untuk kebencian, kekerasan, atau apapun. “Kami secara terbuka yakin, respon terbaik adalah mengeluarkan pendapat, bukan cara lain.” Dia menambahkan, sejumlah negara tak setuju dengan video itu, dan Google pun memblokir aksesnya di YouTube.
Tapi mengapa Google tetap bersikukuh?  Padahal, seperti dimuat BBC, Juni lalu, Google telah menghapus 640 video dari YouTube selama paruh waktu kedua 2011. Alasannya, video itu diduga mempromosikan terorisme, sesuai laporan Asosiasi Polisi Inggris.
Dalam Laporan Transparansi yang dikeluarkan tiap bulan, Google juga mengaku telah menolak banyak permintaan dari otoritas internasional.  Salah satunya, Kantor Paspor Kanada. Permintaan agar video yang menampilkan warga Kanada mengencingi paspor dan menyiramnya di toilet dihapus, ditepis. 

Google juga menolak menghilangkan enam video YouTube yang berisi sarkasme terhadap tentara dan politisi senior Pakistan, yang datang dari Kementerian Teknologi Informasi Pemerintah Pakistan.

Tapi pada kasus lainnya, Google tak tinggal diam. Situs itu misalnya mengenyahkan 100 video YouTube di Thailand, yang diduga menghina monarki. Penghinaan atas raja Thai adalah sebuah kejahatan di Negeri Gajah Putih. Google juga menghilangkan video pidato kebencian yang diunggah ke YouTube dari Turki.
Tak hanya menuai protes. Google bahkan sudah kerap kali dilaporkan ke berbagai pengadilan. Dari 461 perintah pengadilan dari gugatan yang meliputi 6.989 item, hanya  68 persen yang dituruti. Sementara dari 546 permintaan informal yang meliputi 4.925 item, hanya 43 persen yang diterima. 

Dari negeri Barat, permintaan berbau politik justru lebih kental. Analis senior kebijakan Google, Dorothy Chou, mencontohkan Spanyol yang minta menghilangkan 270 hasil pencarian terkait ke blog dan artikel di koran merujuk kepada individu dan tokoh publik, termasuk wali kota dan jaksa. Juga Polandia yang ingin menghapus tautan ke situs yang mengkritik pemerintah. Dalam soal inilah Google tak mundur sesenti pun. “Kami tidak akan menuruti permintaan semacam itu.”
Lalu, apa saja yang dilarang? Untuk YouTube, larangan keras berlaku bagi konten seksual yang gamblang, penyiksaan binatang, penyalahgunaan obat, minum minuman keras, dan merokok anak di bawah umur. Atau yang tutorial berbahaya misalnya  pembuatan bom. Juga yang mengandung kebencian.
Tapi Innocence of Muslims, yang memicu protes massal, merenggut nyawa lebih dari 30 orang, tidak dianggap sesuai kriteria konten yang dilarang.
Soal itu, Boris Volkhonsky, pakar dari Russian Institute for Strategic Studies punya pendapat lain. Ia menilai, ada standar ganda yang diterapkan negara Barat. Dia mencontohkan perlakuan foto toplessKate Middleton dengan kartun Nabi yang dimuat Charlie Hebdo. Pengadilan Prancis memenangkan gugatan Kerajaan Inggris, menyita seluruh foto, dan mengancam akan menuntut mereka yang masih menyimpannya.  Sementara tak ada tindakan hukum pada majalah itu.
Volkhonsky mengatakan, jika demikian adanya, dia bisa paham, dan setuju sikap Perdana Menteri Pakistan, Raja Pervez Ashraf.  Pervez mengatakan kebebasan berbicara telah digunakan di banyak negara melukai perasaan umat beragama. “Ia meminta muslim bergandengan tangan dengan pemeluk agama lain, agar menjamin penghormatan atas perasaan semua umat, apapun agama mereka.”


Sumber


Akankah, Isu Zionis Bumbui El Clasico?




Hamas, partai politik Palestina, mengkritik keras kebijakan Barcelona yang mengundang mantan tentara Israel, Gilad Shalit, untuk menyaksikan laga paling bergengsi di ranah Spanyol, 
El Clasico, menjamu Real Madrid, di Camp Nou, Minggu, 7 Oktober mendatang. Karenanya, Hamas menyerukan warga Palestina untuk memboikot pertandingan perang bintang tersebut.

Kepastian undangan dan bakal hadirnya Shalit, kopral Angkatan Pertahanan Israel (IDF) berusia 26 tahun itu, dalam laga El Clasico memicu kemarahan para suporter Barca yang berada di Jalur Gaza, teritori milik Hamas, yang mengungkapkan kekecewaannya dalam jejaring sosial. Hamas pun menuntut Barca membatalkan undangannya.

Dalam pernyataan resminya yang dirilis ke media massa, Palestinian Prisoners Club mencap tindakan Barca yang mengundang Shalit “merupakan upaya lainnya untuk menutupi tindak kejahatan Zionis dengan dalih olahraga”. “Bagaimana mungkin klub yang punya reputasi sekelas Barca yang membela multikultural dan humanisme mengundang seorang pembunuh dan kriminal seperti Shalit dengan tujuan sebagai langkah respek dan menghormatinya,” tegasnya.

Pada 25 Juni 2006, Shalit, saat itu masih berusia 20 tahun, menjadi buah bibir dunia menyusul penangkapannya yang dilakukan kaum militan Palestina. Shalit menjadi tentara Israel pertama yang ditangkap Palestina. Shalit kemudian ditahan di sebuah tempat yang dirahasiakan di Gaza selama lima tahun. Pada Oktober 2011, Shalit dibebaskan menyusul adanya tukar tawaran antara tentara Israel dan ribuan tahanan Palestina yang dipenjara di Israel.

Pada Kamis (27/9) kemarin, meskipun mendapat tentangan dan protes keras dari Palestina, Barca memberi konfirmasi jika Shalit bakal mengunjungi Camp Nou sekaligus menyaksikan laga EL Clasico.(MEG/Marca)



SUMBER

Bahaya di Balik Trend Aneh Benjol "Kepala Bagel" Di Jepang



Jepang menambah lagi satu koleksi budaya modernnya yang aneh: kepala bagel alias "bagel head". 

Caranya, larutan garam steril atau saline disuntikkan ke dahi dengan jarum infus. Setelah larutan 400 mililiter sudah membengkak di jidat, bagian tengah benjolan itu lalu ditekan dengan ibu jari sampai bentuknya menyerupai roti bagel. 

Prosesnya makan waktu dua jam, sementara hasilnya bertahan kurang dari 24 jam -- sebelum larutan saline terserap ke dalam tubuh. Dan, percaya atau tidak, benjol aneh macam ini sedang tren di Tokyo. Baru-baru ini bahkan disorot dalam episode "Taboo" di National Geographic Channel.

Yang jadi pertanyaan, apakah mode aneh ini berbahaya bagi kesehatan? 

Menurut ahli kedokteran kulit dari  Connecticut Skin Institute, Omar Ibrahimi, "berpotensi membahayakan." Asisten profesor Harvard Medical School yang berpengalaman menyuntikkan saline ke dalam tubuh selama prosedur bedah kosmetik tersebut mengatakan, risiko pada prosedur kepala bagel tiga kali lipat. 

Pertama, meski tubuh dengan aman dapat menyerap larutan garam normal yang disuntikkan di bawah kulit, di mana  dokter kadang-kadang menggunakannya sebagai anestesi lokal, namun, "larutan saline yang terlalu terkonsentrasi dapat membebani kemampuan tubuh untuk memproses garam," kata Ibrahim kepada situs sains, Life's Little Mysteries

Jika proses pembentukan kepala bagel secara tak sengaja menggunakan larutan garam hipertonik, bukan jenis normal, misalnya, orang tersebut bisa menderita dehidrasi ekstrem, seperti yang terjadi jika seseorang meminum air garam atau air laut.

Risiko yang kedua akan terjadi jika larutan saline yang digunakan tidak steril. "Berisiko terkena infeksi bakteri atau jamur," kata Ibrahimi. Meski sebagian besar patogen bisa mati oleh sistem kekebalan tubuh manusia saat tertelan dalam saluran pencernaan, namun jika dimasukkan langsung dalam kulit, seperti proses pembenjolan bagel, patogen punya kesempatan lebih tinggi untuk berkembang. 

Kontaminasi air juga bisa dialami orang yang mentato tubuhnya. Bulan lalu, penggunaan air yang tak steril sebagai pelarut tinta tato mengakibatkan rerentetan kasus infeksi bakteri di empat negara bagian AS. Infeksi tersebut menyebabkan ruam menyakitkan yang bisa berlangsung berbulan-bulan, membutuhkan antibiotik kuat, dan dalam beberapa kasus, operasi untuk mengobatinya. 

Namun, bahkan larutan paling steril sekalipun, kepala bagel bisa meninggalkan penyesalan mendalam bagi orang yang berniat ikut-ikutan tren ini: masalah estetika. 

"Saya khawatir jika orang melakukannya berulang kali, ini akan meregangkan kulit di luar elastisitas normal. Kepala bagel bisa membuat kulit kendur secara permanen," kata Ibrahimi. Kulit dahi yang kendur melorot: sebuah kecelakaan fashion.


Sumber

Subhanallah!, Dibacakan Ayat Al-Qur'an, Jarum di Kaki Supiati ke Luar



Sebanyak empat benda logam ke luar dengan sendirinya dari tubuh Supiati, 25 tahun, Jumat 28 September 2012 dinihari tadi. Benda itu adalah dua jarum dan dua kawat.


Supiati menceritakan, di saat keluarga dan kerabatnya secara khusyuk membacakan ayat-ayat suci Alquran, tiba-tiba satu jarum ke luar dari kaki kanan. Dari betis sebelah kiri, ke luar satu jarum dan dua batang kawat berukuran 4 cm.

"Saat benda itu ke luar dari kaki saya terasa sakit. Namun saat dibacakan ayat suci Alquran, badan saya terasa panas," ujar Supiati.

Padahal, sebelumnya, hasil rontgen rumah sakit Umum Nur Hidayah, Yogyakarta menunjukkan tidak ada lagi benda logam di kaki Supiati. 

Direktur RS Nurhidayah, Arrus Ferry mengakui, penyakit yang diderita Supiati ini aneh. "Penyakit ini tergolong aneh. Bahkan pasien mengaku sudah ribuan paku, jarum dan batang kawat yang ke luar dari badannya," ucapnya.

Kondisi warga Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan ini berangsur membaik. Meski paku dan jarum di kaki sudah ke luar, namun masih terdapat paku di bagian tangan dan di bagian tubuh lain yang belum dapat diangkat.

Dengan keluarnya dua jarum dan dua kawat dari kaki Supiati, total sudah 75 benda asing yang keluar dikeluarkan dari kakinya. Sebanyak 71 paku dan jarum dikeluarkan melalui operasi dan 4 logam keluar dengan sendirinya.


Sumber

Dua Orang yang Bantu FR Kabur Ikut Diamankan




FR (19), siswa kelas XI SMAN 70 Jakarta yang menjadi tersangka utama pelaku pembacokan Alawy Yusianto Putra (17) akhirnya ditangkap aparat kepolisian. 
Saat FR ditangkap di Yogyakarta, polisi turut mengamankan dua orang yang diduga membantu pelarian FR. 

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat menjelaskan bahwa setelah kejadian, FR tidak kembali ke kost-kostannya dan langsung melarikan diri sampai ke Yogyakarta. Wahyu tidak mengatakan secara jelas bagaimana pelarian FR sampai akhirnya tiba di kota pelajar itu. 

Pada Kamis (27/9/2012) pukul 05.30 WIB, FR akhirnya ditangkap di sebuah kost-kostan milik A, teman dari kakak FR, yang terletak di Ringroad Selatan, Condongcatur, Yogyakarta. 

"Kemudian saat ditangkap, ada dua orang yang sedang menjemput FR untuk dibawa ke tempat yang lebih jauh. Dua orang itu juga turut kami amankan," ujar Wahyu. 

Saat ini, dua orang itu masih diperiksa penyidik di Mapolrestro Jakarta Selatan untuk mendalami keterlibatannya dalam pelarian FR. 

"Masih diperiksa dua orang itu," kata Wahyu, yang enggan memberikan inisial kedua orang yang diamankan itu. 

Sebelumnya Kepala Satreskrim Polrestro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hermawan mengatakan bahwa bagi yang melindungi bisa saja dikenakan sanksi hukum. 

"Yang melindungi akan mendapatkan sanksi hukum. Kami mengimbau kepada keluarga bisa diserahkan ke pihak kepolisian," kata Hermawan. 

FR ditetapkan tersangka utama dalam kasus pembacokan Alawy Yusianto Putra (15), siswa kelas X SMAN 6 Jakarta. Alawy menjadi korban atas rasa permusuhan yang telah terjadi puluhan tahun antara SMAN 6 Jakarta dan SMAN 70 Jakarta yang berada di lokasi berdekatan di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. 

Usai membacok Alawy, FR melarikan diri. Pelarian FR akhirnya tercium aparat kepolisian. Pada Kamis (26/9/2012) pagi, FR akhirnya ditangkap di kawasan Yogyakarta. Selama melarikan diri, FR ternyata bersama kakaknya. 

FR langsung diterbangkan ke Jakarta pagi ini. Kini, FR harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ia dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan, dan Pasal 351 KUHP Ayat 3 tentang Penganiayaan yang Menyebabkan Orang Meninggal Dunia. 

Kepolisian menyatakan akan memproses hukum FR sesuai hukum pidana layaknya orang dewasa karena usia FR yang tak lagi di bawah umur. Dengan demikian, FR dihadapkan pada ancaman hukuman 15 tahun penjara.


Sumber

Kate Middleton Melakukan Kunjungan Ke Malaysia



Kate Middleton
 yang sedang melakukan kunjungan ke Malaysia, dalam rangka rangkaian kunjungan memperingati Diamond Jubilee ke Asia tenggara dan bulan madu ke dua bersama Pangeran William, terlihat berkerudung saat masuk ke masjid.
Sebelum masuk ke rumah ibadah tersebut, Kate dan Pangeran William nampak melepas alas kaki mereka.
Kerudung Kate berwarna putih, senada dengan busana terusan indah setinggi lutut dengan warna putih pula. Rambut yang biasanya ditata tergerai, kali ini nampak diekor kuda oleh penata rias kerajaan.
Kate Middleton tak ragu melepas sepatu LK Bennett seharga 185 poundsterling atau sekitar Rp.2,5 juta yang ia kenakan. Demikian juga Pangeran William, demi menghormati peraturan bahwa memasuki masjid tak boleh mengenakan alas kaki.
Lantas, dengan mengenakan stoking berwarna krem, Kate masuk ke dalam Masjid Assyakirin yang terletak di pusat kota Kuala Lumpur, Malaysia, dengan dipandu oleh protokol keagamaan.
Masjid Assyakirin merupakan masjid terbesar di Malaysia yang mampu menampung 6000 orang jamaah.
Penampilan Kate Middleton yang anggun dan cantik berkerudung tersebut mengingatkan publik pada penampilan mertuanya, Lady Diana.


Lady Diana pun mengenakan kerudung dan berpakaian hampir mirip dengan yang dikenakan Kate, demi menunjukkan penghormatan beliau saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Mesir dan Pakistan tahun 1992.